LOGIKA
Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning)
- Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements).
- Definisi : Suatu pernyataan adalah suatu kalimat yang menyatakan sesuatu, yang dapat diberi satu dan dua kemungkinan nilai kebenaran, yaitu benar atau salah.
- Definisi : Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat variabel. Menjadi pernyataan apabila variabelnya diganti oleh suatu anggota semesta pembicaraan.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
INGKARAN / NEGASI
Dari sebuah pernyataan tunggal (atau majemuk), kita bisa membuat sebuah pernyataan baru berupa “ingkaran” dari pernyataan itu. “ingkaran” disebut juga “negasi” atau “penyangkalan”. Ingkaran menggunakan operasi uner (monar) “” atau “”.
Jika suatu pernyataan p benar, maka negasinya p salah, dan jika sebaliknya pernyataan p salah, maka negasinya p benar.
Perhatikan cara membuat ingkaran dari sebuah pernyataan serta menentukan nilai kebenarannya!
1. p : kayu memuai bila dipanaskan (S)
~ p : kayu tidak memuai bila dipanaskan (B)
2. r : 3 bilangan positif (B)
~ r : (cara mengingkar seperti ini salah)
3. bilangan negative
(Seharusnya) 3 bukan bilangan positif (S)
Nilai kebenaran
Jika p suatu pernyataan benilai benar, maka ~p bernilai salah dan sebaliknya jika p bernilai salah maka ~p bernilai benar.
Tabel kebenaran:
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KONJUNGSI
Gabungan dua pernyataan tunggal yang menggunakan kata penghubung “dan” sehingga terbentuk pernyataan majemuk disebut konjungsi. Konjungsi mempunyai kemiripan dengan operasi irisan () pada himpunan. Sehingga sifat-sifat irisan dapat digunakan untuk mempelajari bagian ini.
Operasi konjungsi sering juga ditunjukkan dengan hubungan seri pada rangkaian listrik seperti gambar berikut:
Gambar rangkaian seri
- Jika saklar p dan q tertutup (on) ternyata lampu menyala maka pernyataan bernilai benar
- Jika salah satu saklar p atau q terbuka (off) ternyatalampu tidak menyala maka pernyataan bernilai salah.
- Jika keduanya saklar p dan q terbuka (off) ternyata lampu juga tidak menyala, maka pernyataan bernilai salah.
Contoh
Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan majemuk pq berikut ini!
a. p : 100 + 500 = 800
q : 4 adalah faktor dari 12
b. p : Pulau Bali dikenal sebagai pulau Dewata
q : 625 adalah bilangan kuadrat
Jawaban:
a. p salah, q benar
p q : 100 + 500 = 800 dan 4 adalah faktor dari 12 (Salah)
Jadi, (p q) = S.
b. (p) = B, (q) = B.
p q : Pulau Bali dikenal sebagai pulau Dewata dan 625 adalah
bilangan kuadrat (benar).
Jadi, (p q) = B.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DISJUNGSI
Disjungsi adalah proposisi majemuk yang menggunakan perangkai “atau”.
Poposisi “p atau q” dinotasikan q
p. Tidak seperti pernyataan berperangkai “dan” yang
mempersyaratkan terpenuhinya kebenaran semua unsurnya, pernyataan
berperangkai “atau” menawarkan suatu pilihan, artinya jika paling
tidak salah satu dari kedua unsur proposisinya terpenuhi maka hal ini
sudah cukup untuk pernyataan tersebut dikatakan benar.
Operasi konjungsi sering juga ditunjukkan dengan hubungan paralel pada rangkaian listrik seperti gambar berikut :
Gambar Rangkaian Paralel
- Jika saklar p dan q tertutup (on) ternyata lampu menyala maka pernyataan bernilai benar
- Jika salah satu saklar p tertutup (on) dan q terbuka (off), atau jika salah satu saklar p terbuak (off) dan q tertutup (on) ternyata lampu menyala maka pernyataan bernilai benar.
- Jika keduanya saklar p dan q terbuka (off) ternyata lampu juga tidak menyala, maka pernyataan bernilai salah.
Tabel Kebenaran Disjungsi
Tentukanlah nilai kebenaran untuk disjungsi dua pernyataan yang diberikan !
a. p : 3 + 4 = 12
q : Dua meter sama dengan 200 cm
b. p : 29 adalah bilangan prima
q : Bandung adalah ibu kota Provinsi Jawa Barat
c. p : Dua garis yang sejajar mempunyai titik potong
q : adalah bilangan cacah.
Jawaban:
a. (p) = S, (q) = B.
Jadi, (p q) = B.
p q : 3 + 4 = 12 atau dua meter sama dengan 200 cm (benar).
b. (p) = B, (q) = B.
Jadi, (p q) = B.
p q : 29 adalah bilangan prima atau Bandung adalah ibukota Provinsi Jawa barat (benar).
c. (p) = S, (q) = S.
Jadi, (p q) = S.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PROPOSISI
- Pernyataan atau kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya.
“kerbau lebih besar daripada keledai.”
Apakah ini sebuah pernyataan? YA
Apakah ini sebuah proposisi? YA
Apakah nilai kebenaran dari proposisi ini?
“w > 9”
Apakah ini sebuah pernyataan? YA
Apakah ini sebuah proposisi? TIDAK
Nilai kebenaran dari pernyataan tersebut bergantung pada W, tapi nilainya belum ditentukan.
Pernyataan jenis ini kita sebut sebagai fungsi proposisi atau kalimat terbuka.
“Sekarang tahun 2013 dan 10 < 12.”
Apakah ini sebuah pernyataan? YA
Apakah ini sebuah proposisi? YA
Apakah nilai kebenaran dari proposisi ini? YA
“Tolong untuk tidak Makan selama kuliah”
Apakah ini sebuah pernyataan? TIDAK
Ini adalah sebuah permintaan.
Apakah ini sebuah proposisi? TIDAK
Hanya pernyataanlah yang bisa menjadi proposisi.
“w < v jika dan hanya jika v > w.”
Apakah ini pernyataan ? YA
Apakah ini proposisi ? YA
… karena nilai kebenarannya tidak bergantung harga spesifik x maupun y.
Apakah nilai kebenaran dari proposisi ini ? BENAR
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
IMPLIKASI
Untuk memahami implikasi, pelajarilah uraian berikut. Misalnya, Elzan berjanji pada Gusrayani, “Jika Sore nanti tidak hujan, maka saya akan mengajakmu nonton”. Janji Elzan ini hanyalah berlaku untuk kondisi sore nanti tidak hujan. Akibatnya, jika sore nanti hujan, tidak ada keharusan bagi Elzan untuk mengajak Gusrayani nonton.
Misalkan sore ini tidak hujan dan Elzan mengajak Gusrayani nonton, Gusrayani tidak akan kecewa karena Elzan memenuhi janjinya. Akan tetapi, jika sore ini hujan dan Elzan tetap mengajak Gusrayani menonton, Gusrayani tentu merasa senang sekali. Jika sore ini hujan dan Elzan tidak mengajak Gusrayani menonton, tentunya Gusrayani akan memakluminya. Bagaimana jika sore ini tidak hujan dan Elzan tidak mengajak Gusrayani menonton? Itu akan lain lagi ceritanya. Tentu saja Gusrayani akan kecewa dan menganggap Elzan sebagai pembohong yang tidak menepati janjinya.
Misalkan, p : Sore tidak hujan.
q : Elzan mengajak Gusrayani menonton.
Pernyataan “jika sore nanti tidak hujan, maka Elzan akan mengajak Gusrayani nonton”. Dapat dinyatakan sebagai “jika p maka q” atau dilambangkan dengan “p q”. Suatu pernyataan majemuk dengan bentuk “jika p maka q” disebut implikasi.
Misalkan p dan q adalah pernyataan. Suatu implikasi (pernyataan bersyarat) adalah suatu pernyataan majemuk dengan bentuk “jika p maka q”, dilambangkan dengan p q. Pernyataan p disebut hipotesis (ada juga yang menamakan anteseden) dari implikasi. Adapun pernyataan q disebut konklusi (atau kesimpulan, dan ada juga yang menamakan konsekuen). Implikasi bernilai salah hanya jika hipotesis p bernilai benar dan konklusi q bernilai salah; untuk kasus lainnya adalah benar. Perhatikan tabel berikut ini.
Tabel nilai kebenaran operasi implikasi
Terdapat perbedaan antara implikasi dalam keseharian dan implikasi dalam logika matematika. Dalam keseharian, pernyataan hipotesis/anteseden p haruslah memiliki hubungan dengan pernyataan konklusi/konsekuen q. Misalnya, pada contoh implikasi sebelumnya, “Jika sore nanti tidak hujan maka saya akan mengajakmu nonton”. Terdapat hubungan sebab-akibat. Dalam logika matematika, pernyataan hipotesis/anteseden p tidak harus memiliki hubungan dengan konklusi/konsekuen q.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan Contoh dibawah ini.
Contoh:
Tentukanlah nilai kebenaran dari implikasi berikut !
a. Jika 4 + 7 = 10 maka besi adalah benda padat.
b. Jika 6 + 9 = 15 maka besi adalah benda cair.
c. Jika cos 30° = 0,5 maka 25 adalah bilangan ganjil.
Jawab :
a. Jika 4 + 7 = 10 maka besi adalah benda padat.
Alasan salah, kesimpulan benar. Jadi, implikasi bernilai benar.
b. Jika 6 + 9 = 15 maka besi adalah benda cair.
Alasan benar, kesimpulan salah. Jadi implikasi bernilai salah.
c. Jika cos 30°= 0,5 maka 25 adalah bilangan ganjil.
Alasan salah, kesimpulan salah. Jadi, implikasi bernilai benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar